Kamis, 18 Desember 2008

Semiloka investasi agrobisnis

dibuka oleh Ir.H.Bambang Dwiyono,MT, mantan kepala Bappeda Kendal yang sekarang menjabat sebagai staff Ahli Bupati bidang Ekonomi dan Keuangan Kabupaten Kendal, Kegiatan Semiloka Pengembangan Penanaman Modal melalui Pendekatan Kebutuhan Investor (Agro Industri) di Jawa Tengah, pada Rabu, 17 Desember 2008 bertempat di Pendopo Kabupaten Kendal.

( tambahan untuk halaman ini sementara masih dalam proses )

>> Baca Selengkapnya...

Kamis, 23 Oktober 2008

Harga Sepeda Onta Mencapai Rp 20 Juta


SEMARANG & SEKITARNYA

23 Oktober 2008
Harga Sepeda Onta Mencapai Rp 20 Juta

HOBI memang mahal. Tak heran kalau seseorang ingin memiliki satu unit sepeda kayuh saja harus rela merogoh kocek puluhan juta rupiah. Bukan sepeda biasa memang, karena sepeda angin itu barang langka dan tak lagi diproduksi.

’’Ada beberapa anggota paguyuban yang mempunyai sepeda onta dalam kondisi orisinil, mereknya Gazelle. Produk sepeda ini dinilai yang terbaik di eranya, sehingga banyak diburu para penggemar.

Seorang anggota harus merogoh kocek Rp 20 juta untuk membeli sepeda buatan Jerman itu,’’ ungkap Ketua paguyuban penggemar sepeda onta (PPSO) ’’Warisane Mbah Koeng’’ Kendal, M Yahya usai safari sepeda keliling perkotaan Kendal, belum lama ini.

Paguyuban yang bermarkas di Perum Griya Praja Mukti Blok D-1 Kelurahan Langenharjo itu, sejak terbentuk 16 Juli 2005, saat ini telah beranggota 70 orang yang masing-masing dari mereka memiliki sepeda yang dulu merupakan tunggangan kaum priyayi dan bangsawan itu.

Usia para penggemar sepeda yang akrab dengan bunyian khas ’’cik..cik..cik..cik..’’ saat melaju itu beragam, mulai 15 tahun hingga di atas 55 tahun. Kendati berbeda usia dan latar belakang, mereka sangat kompak di internal maupun sesama komunitas lain.

’’Komponen-komponen sepeda yang orisinil sudah tak lagi diproduksi. Namun, kami tidak lantas begitu menganibal dengan komponen-komponen produksi baru. Tak jarang kami bisa memperoleh barang yang dibutuhkan dari sesama penghobi di internal paguyuban, atau dari paguyuban lain. Urusan harga dapat dicarikan kesepakatan,’’ papar Yahya.

Merek-merek sepeda onta yang lain di antaranya, Ralleigh buatan Inggris, Simplex dan Fongers (Belanda). ’’Untuk sebuah sadel sepeda orisinil yang kondisinya bagus harganya bisa Rp 2 juta dan sebuah magnet lampu Rp 1,5 juta-an.’’

Hemat Energi

Didampingi pemerhati sepeda onta Drs H Cahyanto, pihaknya berharap paguyuban sepeda yang dipimpinnya tidak sebatas menyalurkan hobi. ’’Kami juga ingin nguri-uri sepeda yang punya nilai sejarah ini. Selain itu, juga ingin mengampanyekan gerakan bersepeda sehat,’’ ujar Cahyanto yang juga caleg anggota DPR RI dari PAN itu.

Dengan bersepeda akan membantu program hemat energi, tubuh sehat, dan tidak turun derajat. Sepanjang terbentuknya PPSO telah mengikuti belasan aktivitas, misalnya sepeda santai Dies Natalis Undip, partisipasi Hari Narkoba Internasional di Kendal, Hari Jadi Pemkot Semarang, Kongres Sepeda Tua se-Indonesia di Bogor, Temu Nostalgia Ontelis Semarang yang merupakan pertemuan penggemar sepeda se-Indonesia, dan Hari Jadi Kota Batang. (Setyo Sri Mardiko-37)
>> Baca Selengkapnya...

Sabtu, 18 Oktober 2008

website fedep Kendal

>> Baca Selengkapnya...

Sabtu, 10 Mei 2008

ADA LELE 1,5 TON DI "ALKHAMDULILLAH DIA LAHIR" - ”ALDILA”

Sepintas bagi kebanyakan orang kalimat tersebut yang terkesan sangat singkat, sederhana dan bahkan tidak berarti apapun. Akan tetapi bagi seorang Drs.H.Cahyanto,MM, kalimat tersebut adalah sebuah kalimat mendalam sebagai ucapan syukur mendalam atas limpahan rahmat dan ujian dari Sang Khaliq.

Berawal dari sebuah keluarga sederhana di pinggiran Kudus, anak tertua dari 7 saudara ini memulai hidupnya diatas paradigma masyarakat yang mengakui bahwa kehidupan paling mampan adalah sebagai PNS, sehingga stigma yang ditanamkan padanyapun mengatakan bahwa bersekolah adalah untuk menjadi pegawai negeri. Akan tetapi jiwa muda petualangnya yang membara membimbing khalbunya untuk mencoba mendobrak paradigma tersebut. Berawal dari pertemuannya dengan seorang H muslam Johar, seorang yang SDTT (Sekolah Dasar Tidak Tamat) yang berhasil dalam usaha kontratornya, membawa bayangannya bahwa seorang SDTT saja bisa berhasil dalam usaha, tentu saja semestinya seorang sarjana harus lebih bisa dari itu.

Perjuangannya menyelesaikan kuliah, dengan kondisi terbatas, dengan tanggungan adik yang masih banyak, membawanya memulai usaha sebagai agen penyalur surat kabar atas bantuan seorang temannya, Amal Kusnadi, dengan mengajak pemuda-pemuda yatim piatu di lingkungannya untuk bekerja sembari menyelesaikan sekolah mereka. bermodal kesabaran, kepercayaan diri dan kemampuan komunikasi yang baik, usaha agen surat kabarpun berjalan dengan baik. Perluasan usaha Agen surat kabar yang bertajuk ”Melati Putih Agency” yang bahkan mencapai daerah Kudus, Demak dan Jepara. Bermodal keberhasilan inilah dia berani meminang salah seorang teman kuliahnya yang bernama Dra.Lailati, seorang guru bahasa Inggris yang kemudian ditugaskan mengajar di MAN Kendal. Keberhasilan usahanya diperluas dengan membuka usaha percetakan dan sablon yang sampai saat ini kedua usaha yang dirintisnya itu masih bertahan dan dilanjutkan oleh adik-adiknya.
Jabatan organisasi kemasyarakatan yang pernah dan atau masih dijabat diantaranya :

Sekretaris Gabungan Pelaksana Konstruksi Indonesia (Gapensi) Kabupaten Kendal (1996 – 1998)
Wakil Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kendal (1999 – 2002)
Wakil Ketua II Kadin Kendal (2000 – 2005)
Wakil Bendahara DPD PAN Kendal (2000 – 2006)
Ketua DPD PAN Kendal (2006 – sekarang)
Ketua Masyarakat Agro Bisnis dan Agro Induatri Indonesia (MAI) Kendal (2000 - )
Ketua Departemen Diklat Pos Ekonomi Rakyat (PER) Provinsi Jateng (2000 - )
Ketua Majelis Sekolah SMK Negeri 2 Kendal (2000 – sekarang)
Sekretaris Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kendal (2002 – sekarang)
Ketua Asosiasi Kontraktor Air Indonesia (Akaindo) Kabupaten Kendal (2002 – sekarang)
Sekretaris Dewan Pertimbangan Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Kabupaten Kendal (2004 – sekarang)
Ketua Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) Kendal (2005 – sekarang)
Anggota Kelompok Kerja Pogram Penanggulangan Kemiskinan Terpadu – Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (PAKER P2KP) Kabupaten Kendal (2006 – sekarang)
Anggota Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kabupaten Kendal (2007 – sekarang)
Ketua Forum For Economic Development and Employment Promotion (FEDEP) Kendal (2008 - )

FASILITAS KOLAM PEMANCINGAN ALDILA :

Kolam Pemancingan
Pondokan bambu tempat makan
Arena bermain anak
Tempat parkir luas
2 buah Musholla
Villa
3 buah Ruang/ aula pertemuan
Kamar mandi
>> Baca Selengkapnya...

Jumat, 09 Mei 2008

Rakorpim FEDEP




Dalam upaya percepatan dan penajaman program kerja FEDEP dan Pokja FEDEP, dilaksanakan Rapat Koordinasi terbatas pimpinan FEDEP dan Pokja FEDEP. Bertempat di ruang rapat Bappeda Kendal lantai 1 pada Rabu 14 Mei 2008. Pertemuan berjalan hangat, diawali dengan penyampaian perkembangan akhir yang telah dilaksanakan oleh FEDEP Kendal dan dipimpin langsung oleh Ketua FEDEP Kendal, Drs.H.Cahyanto, MM

Perkembangan kegiatan diantaranya terkait dengan kegiatan yang telah diikuti dan dilaksanakan oleh FEDEP Kendal, Rencana Pengukuhan FEDEP Kendal, Pembuatan Website FEDEP serta rencana kegiatan workshop Nasional dan Pameran program Klaster di Semarang pada 14-15 Mei 2008. Dilanjutkan dengan penyusunan rencana alokasi dana FEDEP Kendal dan diakhiri dengan penajaman rencana kerja masing-masing Pokja FEDEP.

Rapat yang dimulai pukul 14.00 WIB diakhiri pada 16.30 WIB dengan berbagai kesepakatan dan rencana tindak yang diharapkan segera mampu memberikan hasil dan manfaat kepada masyarakat Kabupaten Kendal.

>> Baca Selengkapnya...

Selasa, 29 April 2008

FGD 3, Pemerkuatan Jaringan Kerjasama, Kondisi Pasar dan Dukungan Eksternal Klaster










Kembali, pada Selasa 29 April 2008 bertempat di Ruang Rapat Lantai 3 Dinas Pariwisata Provinsi Jateng, dilaksanakan rangkaian akhir dari seri FGD dalam upaya persiapan workshop nasional dan pameran program klaster pada 14-15 Mei 2008 dengan thema "Peningkatan Daya Saing Berbasis Komoditas Lokal Dengan Penggunaan Teknologi Tepat Guna" di Semarang. Kegiatan FGD 3 kali ini berfokus kepada :
  1. Pengembangan ekonomi lokal dan regional dalam rangka memperkuat pengembangan klaster di Jateng, melalui pendirian FEDEP dan FEDEP Regional;
  2. Dukungan Pemda, asosiasi, swasta, perguruan tinggi dan pihak-pihak lain dalam pengembangan klaster, dengan studi kasus pengembangan desa wisata Jeruk, Kecamatan Pancur, Kabupaten Rembang.
  3. Pengembangan lembaga pemasaran (promotion agency) dalam pengembanan klaster pariwisata
  4. Pengalaman pengembangan kawasan pariwisata Borobudur.
Tujuan FGD sendiri adalah :
  1. Mendapatkan masukan tentang model pengembangan klaster berdasarkan pengalaman lapangan
  2. Merumuskan model pengembangan klaster sebagai bahan untuk presentasi pada workshop nasional 14-15 Mei 2008

Kegiatan dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jateng selaku Ketua POKJA Pariwisata, Ibu Ir. Sri Uritni Aminarsih yang mengingatkan pentingnya kerjasama dan masukan dari masyarakat berdasarkan pengalaman lapangan dalam rangka mencari bentuk/ model pengembangan klaster pariwisata. Dilanjutkan dengan presentasi dan dialog yang dimoderatori oleh bapak Eko M (UKSW) dengan pembicara pertama Bp. William Kwan dari Institute Pluralism Indonesia yang menyampaiakn pengalamannya terkait pengembangan Desa Wisata Batik, Jeruk, Pancur, Rembang. Dilanjutkan oleh Bp. Kirno Prasojo, Ketua Forum Rembug Kalster Borobudur yang menyampaikan pengalamannya membuka dialog masyarakat Borobudur yang oenuh dengan dinamika.

Presentasi berikutnya disampiakan oleh Bp. Hidayat Al Banjari, dari GTZ-RED (Regional Economic Development) tentang metode LRED (Local - Regional Economic Development) dalam pengembangan klaster. Kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab yang berlangsung menarik dalam rangka mengorek lebih jauh kegiatan dan pengalaman para pembicara. Pembicara keempat yang direncanakan hadir namun berhalangan adalah Mr. Robert Kehl (konsultan Dinas Pariwisata) yang menyampaikan pemikirannya melalui sebuah paper berjudul Professional Destination Marketing Agency / Badan profesional Pemasaran daerah tujuan wisata, Kunci menuju pasar pariwisata tanah air di luar negeri.

dihadiri oleh berbagai unsur pelaku dari kalangan SKPD Provinsi Jateng, perbankan, asosiasi usaha, perguruan tinggi, SKPD Kabupaten/ Kota, BDS dan FEDEP se Jawa Tengah serta kalangan media massa. Kegiatan ditutup dengan pembacaan resume/ notulensi hasil kegiatan yang disampaikan oleh ibu Untari selaku anggota Tim perumus kegiatan.

informasi lebih lanjut tentang worshop nasional dapat diperoleh di :http://www.fpesd-jateng.org


>> Baca Selengkapnya...

Dompet Dhuafa - Program Lembaga Keuangan Mikro Remitensi Syariah di Kendal

Tidak banyak yang tahu, jika lembaga jejaring Dompet Dhuafa Republika melaui lembaga Masyarakat Mandiri, sedang menjalankan sebuah program pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Kendal. Sebuah hal yang mungkin ironis, namun demikian adanya. Bukan karena tidak disosialisasikan, namun program yang sudah berjalan sekian waktu ini nampaknya memang kurang memperoleh respon dari pihak terkait. Entah dengan berbagai alasan yang mungkin bisa dikemukakan. padahal program yang dijalankan sangat terkait dengan pengembanan ekonomi lokal dan ketenagakerjaan. Program dengan tajuk Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Buruh Migran Indoonesia Melaui Lembaga Keuangan Mikro Remitensi Syariah (LKMRS) ini mulai dijalankan pada Juli 2007, namun demikian progres yang dijalankan ternyata belum dapat diraih secara optimal.

Peran TKI bagi pertumbuhan ekonomi daerah terbukti memberikan kontribusi yang tidak sedikit bagi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kendal. Terhitung pada tahun 2005, dana kiriman TKI kepada keluarganya (remiten) mencapai nilai 2,9 Milyar Dollar AS. Target tahun 2006 mencapai 3,4 Milyar Dollar AS jika kurs rupai senilai Rp. 9.000,00 maka nilai yang dihasilkan tidak kurang dari 36 Trilyun rupiah. Dana tersebut mengalir di desa-desa dan menjadi sumber kekuatan ekonomi barau untuk menggerakkan ekonomi dan daya beli masyarakat dan menjadi indikator baru yang harus dipertimbangkan dalam pembangunan ekonomi daerah, terlebih jika dapat digarap dengan baik. Hal ini sangat baik dilaksanakan di Jawa Tengah khususnya di Kabupaten Kendal mengingat Kendal merupakan "pensuplai" buruh migran yang cukup besar.

Tujuan dari program ini sendiri adalah meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga buruh migran dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayahnya. sedangkan tujuan antaranya adalah untuk :

  1. Menumbuhkan kelembagaan keuangan mikro yang dapat diakses langsung oleh keluarga buru migran di daerah asalnya;
  2. Meningkatnya pemanfaatan remiten untuk menggerakkan sektor riil/ usaha produktif di darah asal buruh migran.
Menurut data yang diperoleh dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kendal, total buruh migran yang berasal dari Kendal pada 2005 mencapai 7.431 orang. Bekerja di Malaysia 40%, Hongkong 32% dan sisanya tersebar di banyak negara.

Masyarakat Mandiri, telah membangun jaringan dengan Buruh Migran di Hongkong. dengan gaji perbulan antara 3,5 - 4 juta dengan akumulasi kontrak 2 tahun terkumpul dana 84 juta. Umumnya mereka menjalani 3 masa kontrak (6 tahun) sehingga jka di total mereka mampu mengumpulkan dana senilai 252 juta. Potensi inilah yang mendorong Masyarakat Madani mencoba memfasilitasi berjalannya program pemberdayaan masyarakat dalam bentuk Lembaga Keuangan Mikro Remitensi Syariah (LKMRS) yang akan menampung dan mengoptimalkan pengunaan dana remitensi tersebut sebagai sebuah saham lembaga, dimana juga akan memberikan bimbingan dan pendampingan kepada para buruh migran untuk menginisiasi bentuk usaha baru di daerah asalnya bagi mereka yang tidak merencanakan untuk kembali bekerja di luar negeri.

LKMRS memberikan pembiayaan kepada keluarga Buruh Migran yang memiliki usaha prospek seperti usaha peternakan, perikanan, pengolahan makanan skala mikro dan sektor riil lain berdasarkan kelayakan usaha dan prospek pengembangan usaha ke dapan. Rencana program bergerak dalam jangka waktu 2 tahun.

Sementara ini, kegiatan yang nampaknya, atau bahkan mungkin seharusnya, menjadi bagian dari tugas layanan pemerintah kepada masyarakat ini telah berjalan dengan pilot di Desa Bulugede Kecamatan Patebon.

Tentunya, Alangkah INDAHNYA, jika program semacam ini memperoleh dukungan dari berbagai SKPD terkait dalam berbagai bentuknya mengingat keterbatasan Pemerintah Kabupaten dalam memberikan layanan kepada masyarakat. Tentu saja tidak harus dalam bentuk dikeluarkannya dana dalam jumlah tertentu, minimal perhatian dan dorongan agar program sejenis dapat berjalan saja sudah merupakan suatu bentuk dukungan. Karena bagaimanapun, dan sekecil apapun usaha yang ditempuh adalah dalam rangka dan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berkaitan dengan pengembangan ekonomi lokal dan terkait dengan masalah ketenagakerjaan yang ada di Kabupaten Kendal.

informasi lebih lanjut dapat menghubungi :
http://www.masyarakatmandiri.org
http://www.dompetdhuafa.or.id/
>> Baca Selengkapnya...

Focus Group Discussion Pemberdayaan Masyarakat seri 2






Bertempat di Dinas Pertanian Provinsi Jateng, Kompleks Tarubudaya Ungaran, Kamis, 24 April 2008 dilaksanakan kegiatan Focus Group Discussion Pemberdayaan Masyarakat dan Penguatan Kelembagaan seri 2 sebagai rangkaian dari kegiatan serupa yang telah dilaksanakan sebelumnya dan direncanakan akan dilaksanakan kembali pada Selasa 29 April 2008 terkait bidang Pariwisata yang bertempat di Dinas Pariwisata Provinsi Jateng. Kegiatan yang diselenggarakan kerjasama antara Pemerintah Provinsi Jateng, Forum Pengembangan Ekonomi dan Sumber Daya (FPESD) Jateng serta Local Governance Support Program – Central Java Regional Office (LGSP CJRO) berlangsung menarik dan dihadiri oleh banyak perwakilan dari berbagai kalangan baik praktisi pemberdayaan masyarakat, perguruan tinggi, SKPD terkait, maupun FEDEP Kabupaten /Kota dan BDS di Jawa Tengah.

Dibuka oleh Bapak Arif Sudomo, salah seorang Kepala Bidang di Lingkungan Dinas Pertanian Provinsi Jateng mewakili Kepala Dinas, menekankan penting dan dukungannya atas kegiatan sejenis dalam upaya menggali potensi dan mengevaluasi diri atas segenap usaha yang telah ditempuh dalam upaya memperbaki diri dan meningkatkan kapasitas dan optimalisasi hasil usaha. Kegiatan dilanjutkan dengan presentasi oleh Prof. Isbandi dan Bapak Soetopo dari LGSP CJRO. Beberapa hal menarik hasil diskusi muncul bahwa selama ini tidak sedikit fasilitator masyarakat yang belum memahami sikap, metode dan teknik fasilitasi, sehingga berdampak kepada belum optimalnya output maupun outcome yang dihasilkan.

Presentasi dan dialog berikutnya didampingi oleh nara sumber Bp. Danto Pramonosidi, yang berbagi pengalaman tentang penciptaan klaster yang mandiri dan stabil, dan Bp. Mustofa dari BDS Al Barokah, Kabupaten Semarang yang berbagi pengalaman empirisnya terkait strategi kerjasama kelompok di klaster pertanian Organik yang didampinginya.

Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian simpulan atas kegiatan FGD-2 yang disampaikan oleh Ibu Artiningsih yang diantaranya menggarisbawahi :
1. Permasalahan yang dihadapi adalah Klaster belum mandiri
2. Pentingnya pemberdayaan klaster dari berbagai sisi :
• sumberdaya manusia
• Lahan
• Jenis kegiatan
• Bahan Baku
• Alat
• Teknologi
• Transportasi
• Pasar
3. Pentingnya penguasaan peran, sikap dan ketrampilan dasar fasilitator
4. Tingkatan Fasilitasi perlu 4 tahapan :
• sikap dasar,
• komunikasi interpersonal,
• mengelola dinamika kelompok,
• ketrampilan merancang proses

Best Practise : Strategi Kerjasama Kelompok di Klaster Pertanian Organik
1. Permasalahan yang cukup komples
2. Memperhatikan Kebijakan Lokal yang ada
3. Forum Rembug Klaster sebagai wadah problem solving petani
4. Penguatan Forum Rembug Klaster
5. Peran BDS mendampingi FRK, melalui Rencana Strategis
6. Action: Penataan Administrasi, Managemen Klaster dan Capacity Building

Best Practise : Pemberdayaan Dinamika Kelompok Masyarakat dalam Usaha
1. Masyarakat sebagai kelompok sosial yang saling berinteraksi
2. Dinamika kelompok à perilaku kelompok untuk mencapai tujuan bersama
3. Pertimbangan dalam Dinamika Kelompok:
• Jumlah anggota kelompok
• Fungsi Tugas
• Tujuan Kelompok
• Kesatuan kelompok
• Struktur Kelompok
• Suasana kelompok
• Pemeliharaan & pengembangan kelompok
• Tekanan thd Kelompok
• Efektivitas Kelompok


>> Baca Selengkapnya...

Minggu, 27 April 2008

TURKIYEASIA-PASIFIC FOREIGN TRADE BRIDE II (TUSKON)








Bertempat di Operation Room Setda Kendal, Jumat 25 April 2008, sejumlah pengusaha di Kabupaten Kendal diantaranya mereka yang tergabung ke dalam kepengurusan Forum for Economic Development and Employment Promotion (FEDEP) Kendal, memperoleh undangan dari Bagian Perekonomian Setda Kendal dengan agenda acara audiensi dengan Konfederasi Pengusaha dan Industrialis Turki (TUSKON). Kegiatan yang dibuka oleh Wakil Bupati Kendal, Dra.Hj. Siti Nurmarkesi dan menghadirkan perwakilan dari Tuskon dan Pimpinan Semesta Bilingual Boarding School – Semarang, sebagai salah satu bentuk kepedulian para pengusaha dan induatrialis Turki ini menyampaikan informasi dan mengundang para pengusaha Kendal untuk dapat terlibat dalam acara dengan tahuk “Jembatan Perdagangan Luar Negeri Turki-Asia Pasifik” yang akan dilangsungkan di WOW Convention Center – Istambul, 16-18 Juni 2008.

Sebagai sebuah Negara yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi dan usaha riil yang cukup diperhitungkan, turki mengundang pengusaha dan pemerintah dari 22 negara Asia Pasifik untuk berkumpul dalam sebuah kegiatan yang akan mampu menjembatani kegiatan perdagangan antar Negara dan pengusaha. Kegiatan ini akan dihadiri oleh ribuan pelaku bisnis dari Negara-negara Afganistan, Australia, Bangladesh, Camboja, India, Indonesia, Jepang, Korea, Laos, Malaysia, Maldives, Myanmar, Nepal, Selandia Baru, Pakistan, Papua Nugini, Philipina, Singapura, Srilanka, Thailand, Vietnam dan Brunei Darussalam. Disamping ratusan pengusaha Turki sendiri yang akan turut serta dalam mencari peluang investasi dan perdagangan dengan para peserta.

Kesempatan ini nampaknya membuka minat dari Pemkab maupun pengusaha Kendal untuk berperan serta di dalamnya.

Bagi mereka yang ingin memperoleh informasi lebih lanjut dapat menghubungi :
1. Bagian Perekonomian Setda Kendal;
2. Semesta Bilingual Boarding School – Semarang dengan Contact Person Ibu Zubaidah

>> Baca Selengkapnya...

Senin, 21 April 2008

DAWET SEGER KENDAL


Meskipun telah diresmikan oleh Bupati Kendal pada 29 Juni 2003 sebagai minuman khas aseli Kendal, namun ternyata keberadaannya masih belum dikenal luas oleh masyarakat Kendal. Namun demikian, dengan usaha yang tidak kenal lelah, Kiem Liong Han, terus mencoba merintis dan memprakarsai usaha untuk memperkenalkan produk Dawet Seger ini sebagai salah satu alternative usaha bagi masyarakat. Sebuah produk resep aseli Kendal yang di “uri-uri oleh mantan pejuang dawet keliling bernama Muthalim. Sebagai seorang pejuang ’45 yang sekarang menjadi seorang ulama di Desa Selokaton Kecamatan Sukorejo.

Berbagai upaya dicoba untuk mensosialisasikan produk ini kepada masyarakat, diantaranya dengan menyusun kembali resep pembuatan dawet seger ini. Dawet Seger memiliki kelebihan yakni lebih tahan lama dibandingkan dawet dari daerah lain yang kedudukannya lebih dikenal masyarakat sekalipun. Disamping itu, dengan niat social untuk memasyarakatkan Dawet Seger, Kiem Liong Han menyediakan diri untuk memberikan pelatihan pembuatan Dawet secara gratis. Bahkan, bekerja sama dengan Disperindag Kabupaten Kendal. Telah dilatih puluhan orang yang kemudian diberi modal kerja untuk berjualan. Bahkan saat ini telah berdiri Kelompok Usaha Bersama (KUB) Dawet Seger Kabupaten Kendal, yang diketuai oleh Koh Han.

Informasi lebih lanjut tentang Dawet Seger Kendal dapat menghubungi :
Kiem Liong Han
Jl. Lingkar Pasar Kendal
Telp. 081325677677

>> Baca Selengkapnya...